#4 RANGKUMAN DASAR DASAR ARSITRKTUR EKOLOGIS

PENGERTIAN EKOLOGI

Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Ekosistem merupakan benta nyata yang mempunyai ukuran yang beraneka, bergantung pada tingkat organisasnya. Suatu ekosistem biasanya terdiri dari empat komponen dasar, yaitu:
  • Lingkungan abiotik
  • Organisme produsen
  • Organisme konsumen
  • Organisme perombak
Lingkungan abiotik terdiri atas tanah yang mengandung sifar fisik.seperti tekstur, kematangan, porositas, kapasitas menahan air, dan sebagainya, dang mengandung sifat kimia seperti nilai pH (potentia hydrogenii = konsentrasi ion hidrogen), kandungan dan jenis unsur hara (materi), faktor iklim yang mengandung energi, suhu, kelembapan, angin dan kandungan gas/partikel. Faktor air seperti kejernihan, nilai pH, kandugan unsur.

Organisme produsen, sebagai organisme autrofik, umumnya menumbuhkan klorofil yang mebentuk bahan organik dengan menggunakan energi surya dan bahan anorganik yang sederhana (fotosintes). organisme produsen tersebut adalah tumbuh-tumbuhan yang hijau atau bakteri bakteri

Organisme konsumen tidak mampu membentuk bahan organik dengan menggunakan energi surya dan bahan anorganik saja, mereka hidup secara langsung atau tidak langsung dari produsen. menurut cara pencarian bahan makanan, organisme konsumen dibagi atas

  • konsumen primer (hebivora) yaitu pemakan tumbuhan 
  • konsumen sekunder (karnivora), yaitu pemakan konsumen primer
  • konsumen tersier (omnivora) dan seterusnya yaitu pemakan konsumen primer dan sekunder.
Organisme perombak merupakan mikro organisme yang terdiri atas bakteria dan jamur. organisme perombak terdapat dalam jumlah sangat besar, jutaan individu per gram endapan lumpur. 


EKOLOGI DAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

Arsitektur ekologis tersebut mengandung juga bagian bagian dari arsitektur biologis (arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan penghuni), arsitektur alternatif, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan energi surya), arsitektur bionik (teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan pembangunan alam), serta pembanguan berkelanjutan. Maka istilah arsitektur ekologis adalah holistik yang sangat luas dan mengandung semua bidang tersebut. Arsitektur ekologis tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku, melainkan arsitektur ekologis menghasilkan keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. Arsitektur ekologis juga mengandung dimensi lain seperti waktu, lingkungan alam, sosial-budaya, ruang, serta teknik bangungan. Hal ini menunjukkan bahwa arsitektur ekologis bersifat lebih kompleks, padat, dan vital dibandingkan dengan arsiktetur pada umumnya.



Comments

Popular posts from this blog

#TUGAS 2 / KRITIK ARSITEKTUR / KHALIDA FEBRIANI 4TB03 / Kritik Fasad bangunan Perpustakaan Pusat Institut Teknologi Bandung (ITB)

Masyarakat Pendesaan dan Masyarakat Perkotaan

IBD - MANUSIA DAN KEADILAN