#3 RANGKUMAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN


Arsitektur biologis berarti ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan.
Hubungan hubungan arsitektur biologis dapat diperlihatkan sebagai berikut:
Arsitektur (Pembangunan)
Bios (Kehidupan)
Logos (Dunia)
Rumah, Pondok
Kehidupan
Keputusan
Kulit manusia ketiga
Daya hidup
Daya cipta, energi
Tanah air
Alamiah
Materialisasi
Kediaman/Pemukiaman
Alam kehidupan
Dunia teratur
Kebiasaan
Alam tumbuh-tumbuhan
Keselarasan/harmoni
Tempat berlindung

Kesehatan


Kebudayaan

Andai kemanusiaan dan kebudayaan tidak menjadi pusat pada penyelesaian arsitektur/ pembangunan, maka prinsip biologis diabaikan. Bila itu terjadi, arsitektur dan teknik dibidang bangunan perumahan hanya akan membentuk rumah dan tempat kediaman tanpa roh dan jiwa, tanpa rasa kemanusiaan. Manusia sebagai penghuni gedung dan bangunan tersebut akan terasing.
Jadi penyelesaian yang terbaik hanya dapat dihasilkan dalam kerja sama antara berbagai unsur yang terkait.


Lingkungan manusia.

Setiap pembangunan merupakan suatu pembaharuan atau perubahan lingkungan. Jika kita mebandingkan kualitas lingkungan pada masa lalu dengan lingkungan masa sekarang, maka kita akui bahwa kualitasnya makin lama makin menurun.
Menurut Prof. Peter Schmid hubungan-hubungan dapat kita lukiskan :
Lingkungan alam + Manusia dengan kebutuhannya + Lingkungan pembangunan lingkungan terbangun = Harmoni menentukan kualitas lingkungan
Seimbang dengan alam, seimbang dengan manusia dan kemanusiaan, seimbang dengan lingkungan terbangun. Jika semuanya harmonis maka kualitas lingkungan manusia memuaskan. Akan teteapi pengaruh-pengaruh tersebut sering bertubrukan. Pembangunan pabrik dan jalan raya merusak hutan dan sawah (alam sekitarnya), begitu juga karena pembanguan membutuhkan kayu, bambu, batu alam, dan sumber alam lainnya. Kehidupan kita juga dapet menambah kerusakan alam jika kita hanya hidup dari alam tetapi tidak menghidupi alam.


Pengaruh Energi.

Salah satu usaha untuk mencapai keseimbangan dengan alam ialah memberi perhatian pada energi yang dibutuhkan, sebab penggunaan energi yang paling sedikit, juga merusak lingkungan manusia paling sedikit.  Dengan penggunaan bahan banguan berteknologi tinggi, biasanya juga dihabiskan energi lebih tinggi/banyak. Bahan untuk energi dari alam dalam berntuk sumber alam yang tidak dapat diperbaharui. Untuk setiap tindakan membangun, kita membutuhkan perhitungan energi yaitu:
·         Energi untuk eksploitasi bahan bangunan
·         Energi untuk persiapan bahan bangunan
·         Energi untuk transportasi bahan bangunan
·         Energi untuk mendirikan gedung
·         Energi untuk pemeliharaan gedung
·         Energi untuk perubahan penggunaan gedung
·         Energi untuk membongkar gedung tersebut dan sebagainya

Teknologi protektif (Perlindungan)

Keseimbangan antara lingkungan dan teknologi menurut Prof. H.R. Hugi
Seimbang dengan alam à Perhatian kepada alam dan sumbernya
Seimbang dengan manusia à Perhatian kepada keamanan, kehidupan (air, jalan, nafkah penghidupan, uang sewa/beli), kebudayaan (negara, agama, keluarga), sumber alam, pengotoran udara, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Seimbang dengan lingkiungan à Perhatian kepada iklim, tanah (tanah gempa, air banjir), pengaruh lainnya (tahan rayap, bahaya malaria) dan sebagainya.

PENGERTIAN WAKTU
Sejarah.
Pembangunan dan kebudayaan merupakan perwujudan sejarah manusia. Terutama pada masa yang lalu pembangunan rumah kediaman berarti tanda kehidupan, berarti aktivitas oleh masyarakat setempat. Kehidupan ditentukan oleh agama, kebudayaan dan masyarakat setempat.
Waktu Sekarang.
Waktu peralihan antara sejarah masa lampau dan masa depan. Cara membangun sudah berubah. Pada masa lalu atap merupakan perlindungan dan tujuan utama rumah kediaman, sedangkan pada masa sekarang sudah jauh berbeda karena penghuni bermukim lebih padat. Kini dibutuhkan keamanan untuk rahasia pribadi, sehingga dinding dinding dibangun. Kini orang membutuhkan kesenangan hidup dengan fasilitas aliran listrik, membutuhkan air sehat, lingkungan sehat dengan drainase dan sebagainya. penghuni tidak dapat mebangun rumahnya lagi, karena didahululi oleh teknologi dan pengkhususan tukang dan ahli.
Masa Depan
“Desa kata patra” kata orang Bali. Kata itu berarti pengetahuan dan pengertian tentang nilai waktu dan kelakuan kita setiap saat. Jika kita memusatkan perhatian pada keadaan sekarang, kita tak berniat untuk menghentikan waktu, melainkan memutar kembali roda sejarah sedemikian rupa sehingga kita dapat menghindari cara sungai mengalir. Kita harus berusaha sebaik baiknya untuk menuntun arusnya sebelum arus itu membesar, menyatukan tenanga dan menghanyutkan semuanya. Pengertian akan waktu dapat juga dimengerti sebagai sesuatu yang agak mengancamm karenan hubungannya erat dengan peralihan manusia dan kematiannya. Oleh karena itu pengertian akan waktu dapat dipahami sebagai waktu biologis.

Pengertian Ruang
Alam.
Manusia dan kebudayaannya serta peradaban yang dihasilkan terletak pada alam sekitarnya dengan hukum alamnya. Dari keseimbangan dengan lingkungan sosial kebudayaan tertentu, kemudian dibuat faktor faktor lingkungan seperti pembangunan rumah, pondok, dan sebagainya. Ketentuan ini menjadi dasar ekologi manusia. Dalam bahasa arsitektur biologik, ketentuan ketentuan tersebut diatas dapat dibentuk menjadi corak alam sebagai berikut:
Tanah
Air
Udara
Api
Padat
Cair
Gas
Plasmatis
Batu
Tumbuhan
Binatang
Iklim
Suhu
Kelembaban
Cahaya
Bobot

Manusia.
Setiap tindakan yang berhubungan dengan perencanaan dan pembangunan pemukiman tentunya mengandung sifat sifat dasar yang sama, yakni anatomi dan kekuatan manusia. Manusia memiliki sifat yang sangat berbeda. Yaitu sifat manusia ialah rohm kepandaian, segi fisiologik, psikologi, dan sebagainya. Kehidupan manusia terbagi atas waktu lampau, sekarang, dan masa depan. Semua ini memperlihatkan hubungan antara pengertian waktu dan pengertian ruang. Jadi pengertian ruang sejauh berhubungan dengan manusia merupakan sesuatu yang sangat sulit dijabarkan, sama sulitnya dengan pengertian ruang dalam kaitannya dengan masyarakat.
Masyarakat.
Selamanya manusia bekerja dan melakukan sesuatu yang berimbang dengan kemanusiaan dan alam. Kesulitan selalu terdapat pada manusia dan citra dirinya, yakni hubungan sebagai individu dengan masyarakat, kebudayaan dan agama.
Bangunan.

Pembangunan gedung secara biologik, maupun secara non biologik membentuk ruang dengan dinding dinding yang biasanya berfungsi sebagai penyangga beban. Pada perencanaan, kita merancang bentuk ruang atau dinding ruang sebagai batas antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.


Daftar Pusaka: Arsitektur dan Lingkungan 

Comments

Popular posts from this blog

Giant Sea Wall Penyelamat Kota Jakarta dari Kebanjiran?

#TUGAS 2 / KRITIK ARSITEKTUR / KHALIDA FEBRIANI 4TB03 / Kritik Fasad bangunan Perpustakaan Pusat Institut Teknologi Bandung (ITB)

IBD - MANUSIA DAN KEADILAN